Hakim Agung Prof Gayus Lumbuun |
Gayus mengaku, intimidasi yang diterimanya dari para kolega dan petinggi MA tidak hanya satu kali, tetapi lebih dari dari satu kali. Gayus mengatakan dirinya pernah diintimidasi pada April 2012 saat mempertanyakan pengalokasian dana sebesar Rp405 miliar yang berasal dari APBN Perubahan Tahun Anggaran 2012.
"Intimidasi kepada saya tidak hanya kali ini saja. Pernah saya alami juga sekitar April 2012 saat mempertanyakan penggunaan anggaran tambahan MA," kata Gayus seperti dikutip Detik, Rabu 31 Oktober 2012.
Dana sebesar Rp405 miliar itu, jelas Gayus, adalah untuk meningkatankan kesejahteraan hakim di seluruh Indonesia, tetapi kenyataanya dialokasikan untuk belanja barang, dan menurut mantan politisi PDIP ini, hal tersebut tidak betul.
"Itu kan tidak boleh," tegas Gayus.
Kehadiran Gayus Lumbuun di MA, nampaknya menimbulkan kesulitan besar bagi para petinggi MA, terutama dalam soal pengelolaan anggaran dan uang di lembaga tertinggi pengadil di negeri ini.
Mantan anggota DPR tersebut, seperti diketahui, baru-baru ini meminta agar MA diaudit secara eksternal, dan sejalan dengan itu, dia juga mendesak Ma agar transparan dalam soal administrasi dan pengeloaan keuangan.
Tunggul Naibaho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar